Kantong Plastik Sampah Hitam
Kantong sampah warna hitam digunakan untuk menampung sampah atau limbah non-medis atau yang dikenal dengan sampah umum/reguler yang berasal dari aktivitas masyarakat (non-medis). Contohnya yaitu sampah atau limbah dari kantor, rumah tangga, tanaman, dan lain-lain. Sebagian besar sampah-sampah tersebut dapat didaur ulang untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat sampah dan agar dapat dimanfaatkan kembali. Kantong Plastik Sampah Kuning/Medis Plastik sampah medis berwarna kuning digunakan untuk menampung limbah patologi dan infeksius. Limbah infeksius adalah limbah yang berasal dari pasien yang memiliki penyakit menular dan membutuhkan isolasi. Limbah tersebut, harus ditangani secara benar karena berpotensi menyebabkan penyakit menular kepada perawat, pengunjung atau pasien lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan limbah patologi adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh pasien bedah atau operasi. Kantong Plastik Sampah Merah (untuk limbah medis) Kantong plastik sampah medis berwarna merah berfungsi untuk menampung limbah radioaktif. Limbah radioaktif biasanya berasal dari laboratorium yang sebagian besar berupa zat radioaktif. Kantong Plastik Sampah Coklat (untuk limbah medis) Kantong plastik sampah berwarna coklat di rumah sakit dikhususkan untuk menampung limbah farmasi. Limbah farmasi bisa berupa obat-obatan yang sudah tidak terpakai atau yang sudah kadaluarsa. Kantong Plastik Sampah Ungu (untuk limbah medis) Kantong plastik berwarna ungu di rumah sakit dikhususkan untuk menampung sampah atau limbah sitotoksis. Sampah atau limbah sitotoksis adalah sisa-sisa aktivitas kemoterapi.
0 Comments
Sampah medis atau lebih dikenal dengan istilah limbah medis memiliki sifat atau karakteristik yang infeksius sekaligus toxic. Artinya sampah tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami infeksi penyakit tertentu atau keracunan. Oleh sebab itu, sampah medis perlu ditangani secara khusus agar tidak menyebabkan pencemaran keracunan maupun tertular penyakit.
Berdasarkan penelitian organisasi kesehatan dunia (WHO), sampah medis dari rumah sakit rata-rata per hari bisa mencapai 0,14 kg per pasien. Sedangkan di Puskesmas, sampah medis bisa mencapai 7,50 gram per pasien per hari. Jumlah tersebut, tentu bukan jumlah yang sedikit jika melihat jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit. Jika tidak ditangani secara benar, sampah medis tersebut tentu saja dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Untuk menangani limbah medis, maka dibutuhkan kantong plastik khusus yang kuat dan tidak mudah sobek serta tahan terhadap tusukan. Karena sampah medis atau limbah medis dikategorikan dalam golongan B3 (limbah–Bahan Beracun dan Berbahaya). Menurut PP Nomor 18 tahun 1999, limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang sifatnya dapat menyebabkan kontaminasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta dapat membahayakan lingkungan hidup, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya serta kesehatan masyarakat. Karena sangat berbahaya, maka sampah medis tersebut harus dipisahkan dari sampah reguler. Sampah-sampah tersebut biasanya dimusnahkan dengan cara dibakar menggunakan panas bersuhu 10.000 derajat Celsius. Di rumah sakit, sampah-sampah medis dipisahkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat bahayanya. Oleh sebab itu, dibutuhkan juga tempat atau wadah atau plastik yang berbeda warna. Di antara beberapa contoh limbah medis yang berasal dari rumah sakit, Puskesmas atau pusat pelayanan kesehatan lainnya adalah:
|
ArieMEKAR JAYA PLASTIK ArchivesCategories |